VIVAnews – Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan partainya terus berkomunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pasca pertemuan Sekretariat Gabungan Partai Koalisi di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas tanggal 14 Maret 2012, PKS menjadi satu-satunya partai koalisi yang belum mengambil sikap terkait kenaikan harga BBM, sementara partai koalisi lain telah menegaskan dukungannya terhadap rencana pemerintah.
Terkait hal itu, Anas mengatakan pada pertemuan Setgab itu, seluruh pimpinan partai telah menyampaikan pandangan dan rekomendasinya soal kenaikan harga BBM. “Intinya semua partai koalisi bisa memahami rencana pemerintah. Soal PKS, Fraksi Demokrat akan terus berkomunikasi dengan mereka,” tegas Anas di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat 16 Maret 2012.
Ia pun meminta semua pihak untuk tidak berpikir buruk mengenai program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang hendak digelontorkan pemerintah sebagai kompensasi bagi rakyat tidak mampu atas kenaikan harga BBM. Menurut Anas, hal pokok yang perlu dipertimbangkan adalah apalah program tersebut bermanfaat untuk rakyat atau tidak.
“Bukan siapa yang diuntungkan atas kebijakan itu,” kata dia. Anas menekankan, BLT adalah soal tanggung jawab negara kepada rakyat miskin. “Kalau harga BBM naik, pasti ada inflasi, maka daya beli rakyat turun. Kalau mereka tidak dibantu, itu namanya pemerintah tidak punya hati,” ujarnya.
Oleh karena itu, yang penting diperhatikan soal BLT adalah mekanisme distribusinya sehingga bisa tepat sasaran. “Pemerintah dan aparatnya harus bekerja keras, mulai dari pendataan sampai implementasi kebijakan, sehingga BLT bisa tepat sasaran,” tegas Anas.
Pasca pertemuan Sekretariat Gabungan Partai Koalisi di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas tanggal 14 Maret 2012, PKS menjadi satu-satunya partai koalisi yang belum mengambil sikap terkait kenaikan harga BBM, sementara partai koalisi lain telah menegaskan dukungannya terhadap rencana pemerintah.
Terkait hal itu, Anas mengatakan pada pertemuan Setgab itu, seluruh pimpinan partai telah menyampaikan pandangan dan rekomendasinya soal kenaikan harga BBM. “Intinya semua partai koalisi bisa memahami rencana pemerintah. Soal PKS, Fraksi Demokrat akan terus berkomunikasi dengan mereka,” tegas Anas di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat 16 Maret 2012.
Ia pun meminta semua pihak untuk tidak berpikir buruk mengenai program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang hendak digelontorkan pemerintah sebagai kompensasi bagi rakyat tidak mampu atas kenaikan harga BBM. Menurut Anas, hal pokok yang perlu dipertimbangkan adalah apalah program tersebut bermanfaat untuk rakyat atau tidak.
“Bukan siapa yang diuntungkan atas kebijakan itu,” kata dia. Anas menekankan, BLT adalah soal tanggung jawab negara kepada rakyat miskin. “Kalau harga BBM naik, pasti ada inflasi, maka daya beli rakyat turun. Kalau mereka tidak dibantu, itu namanya pemerintah tidak punya hati,” ujarnya.
Oleh karena itu, yang penting diperhatikan soal BLT adalah mekanisme distribusinya sehingga bisa tepat sasaran. “Pemerintah dan aparatnya harus bekerja keras, mulai dari pendataan sampai implementasi kebijakan, sehingga BLT bisa tepat sasaran,” tegas Anas.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kumpulan Artikel Seo
0 komentar:
Posting Komentar